Dela Puspita, gadis yang terlahir dari pasangan bapak Herman Efendi dan ibu Mulianisma pada tanggal 28 maret 1997. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan putri ketiga dengan seorang kakak laki-laki sulung. Sebagai anak bungsu yang bertubuh kecil, membuat ia sering dipanggil dengan sebutan Adik.

Dari kecil ia dibesarkan di suatu desa yang disebut Sariak Laweh yang terletak di kabupaten 50 kota. Disanalah ia menempuh pendidikan yang berawal dari TK AMD Jaya, SDN 05 Sariak Laweh dan SMPN 1 kecamatan akabiluru kabupaten 50 kota. 

Semasa sekolah ia dikenal dengan siswa yang berprestasi karena dari bangku SD sampai SMP ia selalu mendapat rangking pertama. Tidak hanya itu, semasa SD ia sering mengikuti lomba Sains dan beberapa kali memenangkan perlombaan tersebut. 

Dengan hobi membaca puisi, ia juga sering mengikuti lomba baca puisi dan pernah menjadi juara 1 lomba baca puisi se-kabupaten 50 kota tingkat SMP. Dengan semangat dan kegigihannya dalam belajar ia pernah memperoleh Juara Umum dan menjadi siswa dengan nilai UN tertinggi di SMP.  

Selain dibidang akademik, ia juga aktiv di organisasi yang terbukti dari riwayatnya yang pernah menjabat sebagai bendahara osis. Tamat SMP ia memilih melanjutkan pendidikan disalah satu SMA terfavorit di kota Solok, tepatnya SMA 1 Kota Solok. Semasa SMA ia pernah mengikuti olimpiade matematika dan masih menjadi peringkat dikelas. 

Dengan nilai raport yang memuaskan membuat ia diterima sebagai mahasiswa jalur SNMPTN di fakultas farmasi Universitas Andalas pada tahun 2016. Sebagai  mahasiswa farmasi, ia sangat sibuk dengan kuliah dan praktikum. Karena kecintaannya terhadap bidang obat membuat ia tetap teguh dalam menjalani perkuliahan di farmasi. 

Meskipun begitu, ia tetap aktiv di bidang non-akademik. Semasa kuliah di farmasi ia pernah bergabung dalam organisasi Laskar BEM Fakultas Farmasi pada tahun 2017 dan anggota club NSAID (New Society of Andalas pharmaceutical for education and Information about Drugs) pada tahun 2019. 

Selain itu, ia juga pernah ikut serta dalam kepanitiaan beberapa acara di fakultas farmasi, salah satunya GEN-X tahun 2018. Semasa kuliah ia juga pernah menjadi asisten labor (aslab) selama 2 semester.

Kerajinan dan sifat pantang menyerah yang dimilikinya, membuat ia bisa menyelesaikan perkuliahan nya dengan lebih cepat, yaitu 3 tahun 7 bulan (7 semester). Hal ini sangat jarang terjadi di jurusan farmasi. Tapi kali ini Alhamdulillah 5 orang dari 27 wisudawan merupakan mahasiswa tamat dengan lama studi 3,5 tahun. 

Berkat keteguhan dan ketekunannya, setiap semester ia selalu memperoleh IP yang memuaskan, sehingga pada wisuda I tahun 2020 ia menjadi mahasiswa lulusan terbaik di fakultas farmasi.

“Terima kasih banyak kepada kedua orang tua yang telah membesarkan dan memberikan pendidikan yang layak meskipun dengan bersusah payah, serta kepada seluruh dosen fakultas farmasi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat hingga saya mendapatkan gelar S.Farm”(*)

Humas dan Protokol Unand