Padang (Unand) – Lembaga Penilitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas menyelenggarakan workshop jurnal menuju terindeks Directory of Open Access Jurnals (DOAC) tahun 2022.
Berlangsung secara luring pada Selasa (12/7) di The ZHM Premiere Padang yang dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH.
Disampaikannya pentingnya indeksasi DOAJ guna meningkatkan mutu-reputasi jurnal untuk pencapaiaan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Andalas yang menjadi target bagi Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
“Ini merupakan wujud nyata dukungan Pimpinan Universitas Andalas sebagai komitmen yang tinggi untuk pengelolaan Jurnal di Universitas Andalas,” ungkap rektor.
Sementara itu, Ketua LPPM Dr-Ing. Uyung Gatot S Dinata, M.T, mengucapkan terima kasih kepada tim Panitia LPPM dan peran serta semua pengelola jurnal dengan baik sehingga ke depan jurnal-jurnal di Universitas Andalas dapat dijadikan sebagai daya dukung untuk IKU terutama untuk data penilaian pada IKU 5 Perguruan Tinggi.
Adapun peserta yang mengikuti workshop ini adalah Editor in chief dan pengelola jurnal dari masing-masing jurnal Universitas Andalas sebanyak 47 orang dengan jumlah jurnal sebanyak 28 jurnal.
Turut hadir dalam pembukaan workshop ini adalah narasumber dari Tim Percepatan Jurnal Universitas Andalas Ikhwan Arief, ST, MSc (Dosen FT Unand) dan Syafii, ST, M.T., PhD (Dosen FT Unand) yang akan memberikan materi seputar kebijakan indeksasi DOAJ dilanjutkan praktek dan pendampingan indeksasi DOAJ.
Perkembangan teknologi informasi (TIK) saat ini merambah ke semua bidang termasuk juga dalam pengelolaan jurnal. Pemanfaatan teknologi mempermudah semua bentuk pengiriman data elektronik dalam proses naskah, penelaahan, sampai penerbitan sebuah artikel sehingga dapat dibaca secara cepat dan waktu nyata (real time).
“Target capaian yakni menuju indeksasi DOAJ, Sinta, Reakreditasi Arjuna, Copernicus dan Scopus dengan tahap awal adalah pemenuhan dengan kriteria yang syaratkan oleh DOAJ tersubmitnya aplikasi DOAJ jurnal Universitas Andalas,” ujar Ikhwan Arief, ST, MSc narasumber workshop ini.
Bagi yang belum tercapai target tersebut, akan ada pendampingan lebih lanjut pada kegiatan workshop tanggal 16 Juli 2022 bersama Relawan Jurnal Indonesia (RJI) dan nara sumber internal Universitas Andalas.
“Harapannya semua peserta pengelola jurnal dapat mengusulkan sampai dengan 4 bulan kedepan dengan target bisa submit dengan terindek pada database internasional, ini akan meningkatkan visibilitas dan kemudahan penggunaan jurnal ilmiah serta mempromosikan jurnal sehingga berdampak ilmiah lebih luas,” ungkapnya.
Kriteria inklusi DOAJ telah menjadi cara yang diterima untuk mengukur kepatuhan jurnal akses secara terbuka terhadap standar dalam penerbitan jurnal ilmiah. Artikel hasil penelitian yang berkualitas diharapkan dapat diperoleh dengan terindeks DOAJ karena semakin banyak penulis yang akan tertarik mempublikasikan artikelnya ke jurnal yang terindeks DOAJ.
Selain itu dapat menambah nilai akreditasi lebih lanjut ke SINTA karena telah di indeks oleh DOAJ dan menambah capaian IKU 5. Pada akhir workshop ini, ada 3 (tiga) jurnal Unand berhasil submit DOAJ yaitu (1). Andalas Obstetrics And Gynecology Journal (AOJ), (2). Andalas International Journal of Socio-Humanities (AIJOSH), da(3). Jurnal Rekayasa Sipil. (LPPM)